Selasa, 20 Desember 2022

Sejarah Linux



Sejarah Linux dimulai pada tahun 1991 ketika seorang mahasiswa komputer bernama Linus Torvalds memulai pengembangan sistem operasi yang terbuka dan gratis. Torvalds mengembangkan sistem operasi tersebut di komputernya yang berbasis Intel 386 dan membagikan kode sumbernya ke publik. 

Pada awalnya, Linux hanya merupakan proyek kecil dan belum mendapat banyak perhatian. Namun, seiring dengan perkembangan internet dan penyebaran informasi yang semakin cepat, popularitas Linux pun meningkat. Banyak pengembang dan perusahaan mulai tertarik pada Linux sebagai alternatif sistem operasi yang murah dan terbuka.

Pada tahun 1994, Linux mulai mendapatkan dukungan dari perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, yang mengembangkan perangkat lunak untuk Linux. Selain itu, banyak perusahaan lain seperti Intel, HP, dan Oracle juga mulai memberikan dukungan untuk Linux.

Pada tahun 1998, beberapa pengembang Linux memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi bernama Open Source Initiative (OSI) yang bertujuan untuk mempromosikan dan mendukung pengembangan perangkat lunak terbuka. OSI menjadi penting dalam memperluas penggunaan Linux dan membantu mengembangkan standar-standar terbuka untuk perangkat lunak.

Sejak saat itu, Linux terus berkembang dan menjadi sistem operasi yang populer di kalangan pengembang dan perusahaan. Linux juga menjadi dasar untuk banyak sistem operasi lainnya seperti Android, yang merupakan sistem operasi paling populer di dunia untuk perangkat mobile.

Logo Linux juga memiliki sejarah yang menarik. Logo penguin atau lebih tepatnya Tux adalah simbol Linux yang paling terkenal. Penggunaan penguin sebagai logo Linux bermula pada tahun 1996 ketika Linus Torvalds, sang pencipta Linux, mengadakan kontes pembuatan logo. Seorang seniman grafis bernama Larry Ewing mengirimkan sebuah gambar penguin yang diberi nama Tux dan akhirnya dipilih sebagai logo resmi Linux.

Sebenarnya tidak ada alasan khusus Linus Torvalds memilih penguin sebagai logo Linux. Torvalds menyukai binatang ini dan memilihnya sebagai maskot karena kesederhanaannya. Dia merasa bahwa penguin adalah hewan yang lucu, mudah diingat, dan terkesan tenang dan stabil, karakteristik yang juga dianggap penting dalam sistem operasi Linux. 

Selain itu, penggunaan penguin juga merupakan cara untuk menggambarkan keterbukaan dan kebebasan yang dianut oleh komunitas pengembang Linux. Logo Tux telah berkembang sejak awal penggunaannya. Awalnya hanya berupa gambar hitam putih, kemudian digunakan dalam berbagai warna dan variasi, seperti Tux dengan headset, topi koboi, dan kostum lainnya. 

Tux juga telah digunakan dalam berbagai produk Linux, seperti distribusi Linux dan perangkat keras yang dirancang khusus untuk menjalankan sistem operasi ini. Logo Tux menjadi simbol dari filosofi open source dan menjadi bagian penting dari kultur populer Linux.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer